Wednesday, August 29, 2012

Kisah Sebuah Jam Tangan Yang Hilang

5 May '08 3:40 PM

Ada seorang tukang kayu. Suatu saat ketika sedang bekerja, secara tak sengaja jam tangannya terjatuh dan terbenam di antara tingginya tumpukan serbuk kayu. Jam tangan itu adalah sebuah hadiah dan telah dipakainya cukup lama. Ia amat mencintai jam tangan tersebut. Karenanya ia berusaha sedapat mungkin untuk menemukan kembali jam tangan itu.


Sambil mengeluh mempersalahkan keteledoran diri sendiri, si tukang kayu itu membongkar tumpukan serbuk yang tinggi itu. Teman-teman pekerja yang lain juga turut membantu mencarinya. Namun sia-sia saja. Arloji kesayangan itu tetap tak ditemukan. Tibalah saat makan siang. 

Para pekerja serta pemilik arloji tersebut dengan semangat yang lesu, meninggalkan bengkel kayu tersebut. Saat itu, seorang anak yang sejak tadi memperhatikan mereka mencari jam tangan itu, datang mendekati tumpukan serbuk kayu tersebut. Ia jongkok dan mencari. Tak berapa lama berselang, ia telah menemukan kembali arloji kesayangan si tukang kayu tersebut. 


Si tukang kayu itu amat gembira. Namun ia juga heran, karena sebelumnya begitu banyak oranag telah membongkar tumpukan serbuk, namun sia-sia saja. Tapi anak ini, yang hanya seorang diri saja, telah berhasil menemukan arloji itu.


"Bagaimana caranya engkau mencari arloji ini?", tanya si tukang kayu.

"Saya hanya duduk dengan tenang di lantai. Dalam keheningan itu, saya bisa mendengar bunyi tik tak, tik tak. Dengan begitu, saya tahu di mana arloji itu berada", jawab anak itu.

Keheningan adalah pekerjaan rumah yang paling sulit diselesaikan selama hidup. Sering secara tidak sadar, kita terjerumus dalam seribu satu macam kesibukan dan kegaduhan.


Ada baiknya kita menenangkan diri kita terlebih dahulu, sebelum mulai melangkah menghadapi setiap permasalahan.


"Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin."


Source: Unknown

No comments:

Post a Comment